jika saja saya bisa

Selasa, 01 Juli 2008 | Labels: | |


Entah mengapa saya tertarik dengan makna cincin sebagai bentuk nyata sebuah komitmen terhadap partner.Mungkin bagi sebagian orang, termasuk partner saya, sebentuk cincin tidaklah bermakna sedalam itu. Tapi bagi saya sebentuk cincin, tanpa memandang harganya, bermakna sangat dalam. Cincin melambangkan keberanian untuk berkomitmen untuk memberikan seluruh ruang hati kita terhadap partner kita, tanpa perlu mencari celah-celah terkecil untuk diberikan kepada orang lain selain partner. Mungkin karena kemungkinan untuk menikah dengan partner tidak ada, maka saya menganggap cincin sesakral itu.
Akhirnya partner saya memberikan sebentuk cincin sederhana yang terbuat dari emas putih. Dia memberikan sebuah cincin yang telah lama saya idam-idamkan disertai dengan sebuah permintaan untuk terus bersamanya selamanya. Dan saya tidak menemukan kata-kata serta tindakan yang lain selain sebuah anggukan serta kata ‘iya’. Momen ini adalah momen terindah dalam hidup saya. Dan jika saja saya mempunyai banyak keberanian, tentu akan saya ceritakan hal indah ini kepada semua orang. Saya akan mengatakan bahwa dialah perempuan yang saya cintai, perempuan yang saya pilih untuk menjalani hidup bersama. perempuan yang akan menemani saya di waktu senja. Dia perempuan yang mengisi setiap relung hati saya dengan cintanya. Dia perempuan yang meminta saya untuk hidup bersamanya. Jika saja saya bukan seorang perempuan juga. Jika saja ….
Namun saya tidak akan menyesali semua ini. Saya tidak sakit, saya hanya jatuh cinta. Seperti perempuan lain pada umumnya, hanya saja saya jatuh cinta kepada seorang perempuan.
Perempuan ini, perempuan yang saya sayangi setengah mati ini sebenarnya bukan tipe perempuan yang menarik secara fisik. Dia tidak cantik, tapi dia mampu membuat saya betah ngobrol berjam-jam dengannya, ngobrol apa saja. Dia juga mampu membuat saya menangis dalam bahagia saya, dan tertawa dalam duka saya. Dia mampu menjadi apa saja untuk saya, dia bisa menjadi sahabat, teman curhat, teman menggila, pacar, kekasih, bahkan ibu saya. Itulah yang membuat saya mengilainya dan menyayanginya teramat sangat. Perempuan ini mampu membuat saya merasa aman dan nyaman dalam pelukannnya. Dia bisa membuat saya menjadi diri saya sendiri tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain di hadapannya. Perempuan ini tidak kaya, tapi dia mau bekerja keras untuk memperbaiki kehidupannya. Perempuan ini adalah perempuan yang saya sayangi teramat sangat, walaupun saya belum bisa memastikan masa depan saya dengannya akan berakhir bahagia. Perempuan ini adalah perempuan yang istimewa di mata saya.
Saya terkadang merasa tidak adil terhadap diri saya sendiri dan juga dirinya sebagai partner saya. Saya masih begitu tertutup dalam beberapa hal, saya belum mampu jujur, bahkan pada diri saya sendiri. Jauh didalam lubuk hati saya, sebenarnya saya sering mengangankan tentang hidup bersama dengan partner saya. Benar-benar hidup bersama dalam satu rumah, membagi seluruh keluh kesah, canda tawa, serta airmata. Betapa terkadang saya memimpikan bisa terbangun pada pagi hari disamping dia dan melihat senyum hangatnya sebagai sarapan saya mengawali hari-hari yang melelahkan. Dan kemudian berkesibukan masing-masing demi menggerakkan roda perekonomian kehidupan kami dan demi mengepulnya asap dapur rumah kami yang sederhana. Setelah itu mengakhiri kepenatan hari dengan seutas senyum damai sambil menghangatkan malam dan mengurai sebentuk mimpi.
jika saja saya bisa mewujudkan itu semua..
jika saja...

0 comments: